08/01/2011

Sombong = bodoh (?)

     Bukan kah aku hanya terpejam ketika aku dilahirkan? Aku pun belum bisa merasakan hawa dingin AC yang berhembus di Rumah Sakit. Andai pun aku lahir karena bantuan dukun beranak, apakah salah?
Aku sendiri tidak tahu mengapa aku muncul di dunia ini, apalagi siapa orangtua ku. Aku lahir normal atau cacat,itu bukan aku yang berkehendak. Ayah ibuku kaya atau miskin, itu juga bukan kekuasaanku utk memilih. Mungkin Tuhan punya rencana lain ketika aku dilairkan sebagai cacat atau miskin. Yang pasti aku harus menerima segalanya.
    Tapi kenapa masih saja ada orang yang menganggap aku rendah karena jariku tak lengkap? Lalu orang-orang itu melecehkan aku krn orangtuaku hanya tukang cuci pakaian. Dan mereka menempelengku krn menganggap aku bodoh hanya karena orangtuaku gila. Apa sebenarnya yang ada dipikiran mereka?!
    Cuma ada 2 kemungkinan mereka bertindak seperti itu. Yang pertama : mereka bodoh, yang kedua : mereka sombong.
    Yah, klo kemungkinan pertama sih, gapapalah, terserah mereka mw ngomong apa,toh percuma aku ngeladenin orang bodoh. Klo kemungkinannya yang kedua, aku berpegang pd prinsip, orang sombong itu sama dengan orang bodoh (krn mereka menganggap harta itu harta pribadinya, padahal punya orangtua mereka).
 Jadi : gapapalah, terserah mereka mw ngomong apa, toh percuma ngeladenin orang bodoh.

No comments:

Post a Comment