05/07/2014

Taraweh no.1

Sekarang mari kita berbagi ilmu sejenak.

Dua hari lalu gw ikut taraweh di masjid deket rumah. Tema yg dibawakan saat ceramah adalah keistimewaan puasa Ramadhan. Ada sedikit ilmu yg bisa gw ambil dan menurut gw itu sangat penting untuk diingat dan diamalkan. Kira2 begini kata sang Ustadz.

Jadi keutamaan puasa Ramadhan adalah jika kamu menunaikannya dengan sungguh2 dengan mengharapkan ridho Allah, maka seluruh dosa-dosa kamu yg telah lampau akan diampuni oleh-Nya. Woow its amazing, isnt it? Tapi tunggu dlu, ga semua dosa ternyata sob yg langsung diampuni. Nah ini dia..

Ustadz bilang, ada 3 jenis dosa yg dilakukan oleh manusia.

Pertama. adalah dosa pribadi dia kepada Allah SWT. Contohnya, kata Ustadz, meninggalkan sholat 5 waktu, udah punya duit cukup dan badan masih sehat tapi tidak berangkat haji, dan lainnya. Dan ternyata, dosa jenis ini saja lah yang akan diampuni oleh Allah. Alhamdulillah.

Kedua. Nah ini. Adalah dosa yang kita perbuat kepada sesama manusia. Contohnya seperti memaki orang, memakan uang yang menjadi hak orang lain, dan melakukan kekerasan fisik pada orang lain. Pak Ustadz bilang, kalau nanti di akhirat ada ornag yg amalan puasanya bagus, solatnya bagus, tapi banyak dosa ke orang lain, nanti pas dia mau masuk ke surga ada orang yang ga rela dan menuntut ga rela dia masuk surga. Setiap dosa yg dia lakukan akan digantikan oleh satu pahala. Kalau dia sdh maki2 500 org seumur hidup dia, maka dia sudah kehilangan 500 pahala. Belum lagi klo makan uang yg seharusnya hak orang lain.

Ketiga. Adalah dosa yang dilakukan oleh orang lain. Nah lho kok bisa. Iya bisa. Contohnya, kalau ada orang meninggal tapi gada men-solat-kan. Atau kita ngasih pinjaman uang pada org padahal kita tahu uang itu digunakan untuk judi.

Dosa kedua dan ketiga ga langsung diampuni 

Nah yang jadi bahan renungan sob, karena skrg sedang menuju tgl 9 juli, gw mikir lagi. Kalau seorang presiden ternyata korupsi uang yang seharusnya itu hak 245 juta warga Indonesia, kalau dia maki2 ke bawahannya 100x dalam masa jabatannya, buseet can not imagine how much losses he'll get in afterlife? My God. Tapi kalau Sang Presiden berhasil menjadi pemimpin yang adil, arif, jujur dan bijaksana, maka Allah menjanjikan surga kepadanya. Subhanallah. Pecah bgt sob.

04/07/2014

Labil

Agak bosen sih sama aktivitas pemilu, lebih tepatnya kampanye. Sejujurnya sampe saat ini gw blm yakin 50% bakal milih Capres yang mana. Setelah gw pikir2 yah, makin banyak gw baca tentang kedua profil kedua capres, kok gw makin bingung ya. Bukan bingung krn dua-duanya bagus bro. Bukan juga karena dua-dua nya jelek sob. Tapi gw bingung berita2 yang gw baca itu bener apa ngga sih. Jedeer! Baru sampe situ aja udh puyeng, apalagi disuruh milih.

Nah gw mau curhat skrg. Menurut gw bro (entah salah atau ngawur, yg penting asik!), sistem pemilu di negara ini, yg diturunkan dari prinsip2 berdemokrasi, masih belum ideal diterapkan saat ini. 

Salah satu prinsip demokrasi yg gw tau adalah warga negara terlibat dalam setiap pengambilan keputusan politik. Nah, jelas ada warga negara disitu. Tapi warga negara yg gimana sob? Apakah semuanya? atau diklasifikasikan berdasarkan umur (punya KTP)? Atau berdasarkan tingkat pendidikan? Atau berdasarkan status pribadi jomblo atau ngga? Menurut gw lagi (entah makin salah atau makin ngawur), entitas warga negara ini perlu dikaji ulang sob. Saat ini parameter yang dipakai adalah umur (punya KTP, udah 17+) dan sayangnya gw kurang setuju sob dengan ini (so what bro who the hell are u?). Sebenernya gw agak kurang paham sih tentang esensi pemegang KTP harus umur 17+. Sotoy gw mengatakan esensinya adalah karena dengan umur segitu manusia Indonesia sudah dianggap dewasa (cmiiw). Dapat membedakan mana benar mana salah. Tapi apa iya? Terlalu banyak orang labil berusia diatas 17 tahun lho men. Menjelek jelekan orang, mood2an, ngambek gara2 dikacangin akhirnya pindah haluan. Kalau pindah haluan karena faktor ideologi sih ga masalah, bagus malah, tapi kalau pindah haluan karena ga dikasih jatah atau jatahnya kurang, ini malah menjadikan makna demokrasi jadi pudar. Mereka berkampanye untuk satu capres bukan karena dia benar2 mendukung capres tersebut, tapi malah berkampanye "Yang penting jangan dukung Capres yang satunya lagi". Kalo org2 labil ini tidak memiliki peran besar dalam pemerintahan, its ok. Masalahnya adalah, org2 labil inilah yg dapat membentuk persepsi jutaan orang yg ga labil menjadi labil juga. Jedeeer! (lagi).

Inilah yg terjadi pada gw saat ini. Gw sebelum ini agak sedikit labil emang ahaha, tapi karena ditambah pengaruh org2 labil diatas sana, yg dapat menghipnotis jutaan masyarakat dengan kata2nya, dengan tulisan2nya, dengan pengaruh2nya, jadilah gw manusia super dont-know-what-to-do. Hahaha demikian curhat saya. Jika diluar sana ada yg masih labil seperti saya, jangan kawatir anda tidak sendirian. 

18/06/2014

Welcome Back Bro!

Akhirnya, setelah diutak-atik passwordnya ketemu hahaha. Mudah-mudahan kamu ga lagi dilupakan ya blog. Sori bgt. Cheers!!