12/12/2010

Dulu dan Sekarang (Tidak) Sama

       Semua kau habiskan. Tak ada satupun lawan yang kabur. Semua mati ditanganmu. Namun bajumu berlumuran darah. Bukan darah musuhmu,tapi darahmu sendiri. Kau tahan semua sakit tak terkira, demi membebaskan kami, anak cucumu, dari kepahitan dunia.
         Namun semua sudah berakhir. Kami tak melihat dirimu lagi. Enggan kami bersusah payah mengingatmu. Mungkin kami tak sesuci engkau. Telah kubalas keringatmu dengan uang. Ku balas darahmu dengan jabatan. Jiwamu bukanlah jiwaku. Duniamu bukanlah duniaku. Hanya bisa kuucapkan terimakasih padamu, tapi jangan harap kubalas pengorbananmu, pahlawan.

-Layak kah kita menjadi penerus Bangsa ini?-

1 comment: