13/12/2010

Huft

     Aku terus berusaha. Kukuatkan diriku demi keluarga dikampung sana. Tapi tanganku kini tidak semantap dulu. Panasnya setrika membuat tangan ini gemetar. Kaki ini adalah modalku untuk mengarungi hidup, tapi kini tak sekuat dulu. Aku harus menangis kesakitan agar majikanku tidak melulu memukulku. Sungguh aku terima ini demi hidup. Bukan hidupku. Tapi orang-orang yang menyayangiku. Kenapa begini berat hanya untuk terus hidup. Namun tak apalah, demi anakku didesa aku rela. Walau mati,pasti beritanya sampai di kampung halamanku sana. Semoga tak ada lagi adikku begini. Dengan hati yang tersisa, aku hanya bisa berdoa. 

No comments:

Post a Comment