04/07/2014

Labil

Agak bosen sih sama aktivitas pemilu, lebih tepatnya kampanye. Sejujurnya sampe saat ini gw blm yakin 50% bakal milih Capres yang mana. Setelah gw pikir2 yah, makin banyak gw baca tentang kedua profil kedua capres, kok gw makin bingung ya. Bukan bingung krn dua-duanya bagus bro. Bukan juga karena dua-dua nya jelek sob. Tapi gw bingung berita2 yang gw baca itu bener apa ngga sih. Jedeer! Baru sampe situ aja udh puyeng, apalagi disuruh milih.

Nah gw mau curhat skrg. Menurut gw bro (entah salah atau ngawur, yg penting asik!), sistem pemilu di negara ini, yg diturunkan dari prinsip2 berdemokrasi, masih belum ideal diterapkan saat ini. 

Salah satu prinsip demokrasi yg gw tau adalah warga negara terlibat dalam setiap pengambilan keputusan politik. Nah, jelas ada warga negara disitu. Tapi warga negara yg gimana sob? Apakah semuanya? atau diklasifikasikan berdasarkan umur (punya KTP)? Atau berdasarkan tingkat pendidikan? Atau berdasarkan status pribadi jomblo atau ngga? Menurut gw lagi (entah makin salah atau makin ngawur), entitas warga negara ini perlu dikaji ulang sob. Saat ini parameter yang dipakai adalah umur (punya KTP, udah 17+) dan sayangnya gw kurang setuju sob dengan ini (so what bro who the hell are u?). Sebenernya gw agak kurang paham sih tentang esensi pemegang KTP harus umur 17+. Sotoy gw mengatakan esensinya adalah karena dengan umur segitu manusia Indonesia sudah dianggap dewasa (cmiiw). Dapat membedakan mana benar mana salah. Tapi apa iya? Terlalu banyak orang labil berusia diatas 17 tahun lho men. Menjelek jelekan orang, mood2an, ngambek gara2 dikacangin akhirnya pindah haluan. Kalau pindah haluan karena faktor ideologi sih ga masalah, bagus malah, tapi kalau pindah haluan karena ga dikasih jatah atau jatahnya kurang, ini malah menjadikan makna demokrasi jadi pudar. Mereka berkampanye untuk satu capres bukan karena dia benar2 mendukung capres tersebut, tapi malah berkampanye "Yang penting jangan dukung Capres yang satunya lagi". Kalo org2 labil ini tidak memiliki peran besar dalam pemerintahan, its ok. Masalahnya adalah, org2 labil inilah yg dapat membentuk persepsi jutaan orang yg ga labil menjadi labil juga. Jedeeer! (lagi).

Inilah yg terjadi pada gw saat ini. Gw sebelum ini agak sedikit labil emang ahaha, tapi karena ditambah pengaruh org2 labil diatas sana, yg dapat menghipnotis jutaan masyarakat dengan kata2nya, dengan tulisan2nya, dengan pengaruh2nya, jadilah gw manusia super dont-know-what-to-do. Hahaha demikian curhat saya. Jika diluar sana ada yg masih labil seperti saya, jangan kawatir anda tidak sendirian. 

No comments:

Post a Comment