17/07/2011

Kemana?

    "Kamu laki-laki. Berusahalah!"

     Seperti biasa pagi ini kami berjalan menyusuri jalan berdebu kota Jakarta. Sekolah kami sekitar 1 kilo dari rumah. Seperti halnya orang dewasa, kami tak pernah lelah menyusuri jalan berbatu ini.
     Semua karena bapak. Bapakku yang 'cuma' sopir angkot berusaha keras menghidupi keluarga. Kadang bapak pergi ketika kami belum bangun dan pulang setelah kami tertidur. Ibu sibuk menjaga adik kami yang belu genap 1 tahun. Aku dan kakak tidak akan lupa kata-kata bapak yang membuat kami bersemangat ke sekolah.
     Lalu hari jumat tiba. Sekolah dibuat sesak oleh para orangtua murid. Bapak sudah cukup baik tidak pergi narik angkot karena kami.
    Aku Johan murid kelas 3 SD dan kakakku Darma murid kelas 5 SD. Bapak sudah mengambil rapot kakak. Kini menunggu giliran namaku dipanggil. Harap-harap cemas. Anak-anak lain sudah bergembira karena rapotnya bagus dan naik kelas. Namun tidak biasanya namaku dipanggil belakangan. Mungkin Bu guru lupa membawa rapotku dari rumah, pikirku. Kelas sudah sepi. Dan akhirnya datang pula giliran namaku dipanggil.
     Anak-anak lain bermain dengan orang tuanya dihalaman luar sekolah. Mereka berpelukan sambil makan es krim berdua. Lalu yang lain tertawa riang dibelikan mainan baru sama bapaknya. Dari pojokan, aku cuma bisa melihat. Mainan baru, es krim. Ya betapa senang mereka. Tapi terkadang air mata turun tanpa bisa dibendung ya?
    Aku peluk bapak. Betapa aku menyesal mengecewakan dia. Bapak balas memelukku. Kuarasakan air matanya dipundakku. Bu guru bilang, aku tidak naik kelas. Nilai tugas Pancasila ku kurang. Aku tidak mengumpulkan buku LKS (Lembar Kerja Siswa). Bapak membantah. Bukannya tidak mengumpulkan, tapi tidak punya. Saya tidak bisa beli, kata Bapak. Sudah bilang kok ke Kepala Sekolah langsung. Bu guru cuma diam.
     Semakin ku eratkan pelukanku bila ingat hari itu. Sekali lagi air mata tidak bisa dibendung. Apa semua jadi sia-sia? bapak berbisik pelan dalam pelukannya, "Kamu laki-laki. Berusahalah!".

-based on true story-

Intisari :
1. Jangan sia-siakan kesempatan yg udah kita punya.
2. LKS harganya 7000rb 1 buku.
3. BOS/BOPnya dikemanain yak? ada yang tau?

    

1 comment:

  1. njir miris amat jon.
    emang paling bener orang2 tua indonesia dibunuhin atu2 kaya lo bilang si

    ReplyDelete